Selasa, 13 Maret 2012

AIR SEBAGAI MEDIA PEMADAM KEBAKARAN

Air memiliki kemampuan memadamkan api dalam beberapa cara. Cara utamanya adalah dengan proses pendinginan, yaitu menghilangkan panas dari api. Cara lainnya yaitu  dengan penyekatan, yang menggunakan kemampuan air untuk menyerap panas dalam jumlah besar dan juga untuk menekan jumlah oksigen. Ketika terpanasi sampai titik didihnya, air menyerap panas dengan mengubah dirinya menjadi gas yang disebut sebagai uap air, yang tidak dapat dilihat (penguapan). Akan tetapi bila uap mulai mendingin, uap akan muncul dalam bentuknya yang bisa dilihat, yang disebut embun air.
         Penguapan total belum terjadi begitu air mencapai titik didihnya karena panas tambahan diperlukan untuk mengubah seluruh air itu menjadi uap. Ketika semprotan air pemadam kebakaran terpecah menjadi partikel-partikel kecil, air itu menyerap panas dan berubah menjadi uap dengan lebih cepat daripada ketika air masih dalam kesatuannya yang bervolume besar, karena permukaan air yang terkena panas lebih luas. Misalnya, 1 inci kubik (1.638,7 mm3) es yang dimasukkan ke dalam segelas air memerlukan beberapa waktu untuk menyerap kapasitas panasnya. Ini terjadi karena luas permukaan es yang bersentuhan dengan air hanya 6 inci persegi (3.870 mm2 atau 38,7 cm2). Tetapi, jika potongan es itu dibagi menjadi potongan-potongan bervolume 1/8 inci kubik (204,8 mm3) dan dimasukkan ke dalam air, maka luas permukaan es yang bersentuhan dengan air menjadi 48 inci persegi (30.967 mm2 atau 309,7 cm2). Partikel-partikel es yang terbagi lebih kecil lagi akan menyerap panas dengan lebih cepat lagi. Prinsip yang sama berlaku juga pada air dalam bentuk cairnya.
Air dapat dijumpai dalam bentuk padat,cair dan gas
Sifat air lainnya yang kadang-kadang membantu dalam pemadaman api adalah kapasitas mengembangnya ketika berubah menjadi uap. Pengembangan ini akan menolong mendinginkan daerah api dengan cara menghalau panas dan asap dari daerah itu. Tetapi, uap ini dapat menyebabkan luka bakar yang serius pada petugas pemadam kebakaran dan penghuni bangunan yang terbakar. Besarnya pengembangan  bervariasi, tergantung pada suhu di daerah api. Pada suhu 212oF (100oC), air mengembang kurang lebih 1.700 kali volume aslinya.
Ketika berubah menjadi uap air akan mengembang 1700 kali volume aslinya
            Untuk memberikan gambaran  tentang pengembangan uap, pikirkanlah sebuah nosel menyemprotkan kabut air sebanyak 150 galon (568 L) setiap menit ke dalam areal yang panasnya hampir 500 oF (260oC), yang menyebabkan kabut air berubah menjadi uap. Dalam waktu satu menit operasi, 20 kaki kubik air disemprotkan dan berubah menjadi uap. Air 20 kaki kubik ini mengembang menjadi hampir 48.000 kaki kubik (1350 m3) uap. Uap dengan volume sebesar ini cukup untuk memenuhi ruangan dengan tinggi 10 kaki (3 m), lebar 50 kaki (15 m), dan panjang 96 kaki (29 m). Dalam atmosfir yang lebih panas, uap bahkan mengembang ke volume yang lebih besar lagi.
Tingkat pengembangan air membuat air sangat efektif dalam pemadaman
              Pengembangan uap tidak terjadi secara bertahap, tetapi cepat. Jika sebuah ruangan sudah penuh dengan asap dan gas, uap yang ditimbulkan dalam ruangan itu akan menggantikan gas dan asap yang ada,  jika lubang ventilasi yang cukup lebar telah lebih dahulu dibuat. Dengan mendinginnya ruangan itu, uap akan mengembun, dan memungkinkan masuknya kembali udara dingin dari luar. Penggunaan semprotan kabut dalam pemadaman api langsung atau kombinasi memerlukan ventilasi yang cukup sebelum selang disemprotkan. Jika ventilasi tidak cukup, besar kemungkinan akan terjadi penggulungan uap atau bahkan api kembali ke atas dan sekeliling tim pembawa selang, dan karenanya potensi terjadinya cedera menjadi besar. Beberapa hasil yang dapat dilihat dari pemakaian semprotan air pemadam kebakaran yang tepat ke dalam ruangan adalah: Api terpadamkan atau terkurangi ukurannya, jarak pandang dapat dipertahankan, dan suhu ruangan dapat diturunkan.
Uap akan menghalau asap, bila ventilasinya ruangan mencukupi
Uap yang dihasilkan oleh semprotan pemadam kebakaran juga dapat merupakan bantuan dalam pemadaman api, ketika mengembangnya uap akan mengurangi jumlah oksigen dalam suatu ruangan tertutup. Beberapa sifat air yang sangat berharga untuk pemadaman api adalah:
  • Air terdapat di mana-mana dan tidak mahal.
  • Air memiliki kapasitas menyerap panas yang lebih besar daripada agen pemadam api lainnya.
  • Untuk mengubah air menjadi uap diperlukan panas dalam jumlah yang relatif besar.
  • Semakin luas permukaan air yang terbuka, semakin cepat pula panas diserap



Salam Safety Untuk Anda dan Keluarga Anda Dirumah

Tidak ada komentar :

Posting Komentar